Selasa, 20 Desember 2016

TUGAS ISD ke 3

Cinta Tanah Air Indonesia

1.        Apakah saat ini tujuan Nkri sudah terhujut ? berikan tanggapan kalian masing-masing
2.        Apakah wajib militer bias di terapkan dan cocok di Indonesia ?
3.   Wujud dan cinta tanah air bagaimana yang akan kalian lakukan jika berada di luar Negara Indonesia, dan bagaimana cara kalian memperkenalkan Negara kalian sendiri ?

Agar Tujuan NKRI sudah terhujut !

Tujuan NKRI termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Tujuan NKRI untuk saat ini belum sepenuhnya terwujud, karena masih banyak terjadinya pelanggaran HAM seperti kasus korupsi. Masih banyak juga yang  melanggar Undang-undang, serta masih banyak terjadi kerusuhan dan juga demonstrasi yang bersifat anarkis.

Unsur kelima inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi pokok-pokok pikiran keempat yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa Indonesia bernegara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang pelaksanaannya didasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab. Perhatikan tujuan negara Indonesia berdasarkan Pembukaan UUD 1945 berikut ini:
1.  Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.  Memajukan kesejahteraan umum.
3.  Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian  abadi, dan keadilan sosial.

Apakah Indonesia Bisa di Terapkan Wajib Militer !

menurut saya Indonesia belum bias dikatakan Indonesia wajib militer walaupun personel masih kurang hal ini sudah dijelaskan, yaitu tempur dalam artian mengangkat senjata dan tempur dalam artian menghadapi tantangan hidup. Dengan mendapatkan pelatihan dan pendidikan militer maka warga negara Indonesia paling tidak akan memahami ilmu-ilmu dasar dalam bertempur, berperang, berkonfrontasi dengan kekuatan militer pihak (negara, gerakan separatis, teroris, pembajak, dll) lain. Setidaknya seorang warga negara tahu caranya menembakan senjata api. Masalah tepat tidaknya mengenai sasaran itu masalah pengalaman dan kebiasaan. Keuntungan yang didapat adalah negara tidak lagi terlalu takut dan parno ketika harus menghadapi serangan-serangan militer dari pihak lawan. Pengambilan keputusan untuk bereaksi atas serangan bersenjata terhadap keamanan negara tidak lagi tersendat-sendat karena terlalu bimbang memperhitungkan kekuatan militer yang dimiliki oleh negara. Selain siap tempur menghadapi kemungkinan serangan berbasis militer, warga negara juga akan terlatih dan terdidik menghadapi kerasnya hidup. Bahwa hidup tidak selamanya mudah. Bahwa hidup tidak selamanya di atas. Bahwa tidak boleh ada kata putus asa ketika hidup dipenuhi permasalahan.
Berkali-kali memperihitungkan resikonya apabila terjadi kemungkinan konfrontasi militer dengan Indonesia. Bukankah kita semua rindu penghormatan itu? Yang dulu telah susah payah dibangun oleh Presiden Soekarno sebagai negarawan dan Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai seorang militer tulen. 3.Mengurangi manusia Indonesia yang manja dan tidak tahan banting. Manusia Indonesia saat ini telah diperbudak oleh kemudahan, oleh hal-hal instan yang menjadikan mereka tidak tahan banting dan bersifat manja, terutama anak-anak mudanya. Saat bayi dimanja, saat SD diantar-jemput pakai mobil dan dibekali gadget-gadget canggih. SMP difasilitasi sepeda motor supaya tidak capek jalan ke sekolah. SMA dibelikan mobil supaya tidak kepanasan di jalan. Mahasiswa waktu diospek saja nangis, lapor Komnas HAM, padahal cuma digertak sekali itupun karena yang bersangkutan terlambat datang. Setelah wisuda sarjana diberikan pekerjaan secara cuma-cuma baik di perusahaan orang tuanya, keluarga, ataupun koleganya. Kalaupun mencari maunya yang instan, pakai “amplop” atau memanfaatkan jabatan orang dekat.

Wujud dan Cinta Tanah Air Untuk Memperkenalkan Negara Indonesia Terhadap Bangsa –Bangsa lain !

Untuk wujud dari mencintai Negara sendiri seperti halnya, Negara Indonesia yaitu tetap menjaga nama baik bangsa sendiri “Indonesia” dengan tidak memalukan perbuatan sendiri terhadap Negara yang lain, dan menjaga nama baik dari bangsa Indonesia. Memperkenalkan keindahan dari objek wisata, baju adat tradisional, dan tarian dari bangsa Indonesia terhadap bangsa bangsa lain yang akan berkunjung ke indonesia.

Sumber :
http://www.edukasippkn.com/2015/09/tujuan-negara-kesatuan-republik.html

http://www.kompasiana.com/rendra13/positif-negatifnya-pemberlakuan-wajib-militer-di-indonesia_552df5db6ea834e8038b45aa

Kamis, 27 Oktober 2016

Pembanguna Desa Muara Gembong

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BEKASI WILAYAH MUARA GEMBONG DENGAN LOKASI PANTAI DI SEKITARNYA

1. Sebelah Utara Kota Muaragembong. Lahan nya adalah antara pantai Bahagia, disebelah Barat, hingga pantai Bakti di sebelah Timur, Menjadikan Muaragembong Kota madya di sebelah Selatan, dan di sebelah Utara adalah Laut Jawa, dan pengisian bahan bakar serta pelabuhan nasional kargo terbesar di Indonesia setelah Tg Priok dan Tg Perak.

2.  Menambah infrastruktur dari Air Bersih (120 Water Tower) Karena sangat susah air walaupun dekat dengan laut atau pantai tetapi sangat susah.  LNG line, PLN (PLTG), kurangnya penduduk hingga tidak banyak jalur listrik masuk atau PLN, Emergency System, Penanggulangan Banjir, Telekomunikasi dengan menambahkan tower pemancar sinyal agar bisa menggunakan kartu perdana selain dari telkonsel.

3. Dibangunnya jalan bebas hambatan atau jalan tol dari Jakarta Utara, yang menghubungi Pelabuhan Udara Cengkareng, menuju Muaragembong, melewati daerah seperti Kali Baru, Marunda, Samudrajaya, Buni Bakti, Pantai Hurip, Pantai Harapan Jaya, dan Muaragembong Pantai Bahagia, Pantai Bakti agar dapat mempermudah akses jalan untuk mengekspor dan mengimpor barang atau tangkapan ikan dari laut.

4. Membuat akses jalan lebih mudah untuk menuju ke muaragembong, Purwadana, Sukaringin, Sukakerta, Sukamurni, Sukadarma, Sukamakmur, Mekar Jaya, Bojong Sari, Purwadana menghubungkan Lingkar luar Kerawang, dan Jalan Raya Kosambi, hingga bertemu dengan Margakaya, dan Jalan tol Jakarta-Cikampek. Tidak jauh dari Karawang International Golf Club.


5.  Membuat akses jalan lebih mudah menuju pantai tanjung pakis dari Buni Bakti-Kota Bekasi yang melewati daerah seperti Babelan, Babelan kota, Teluk Pucung, Harapan Baru, Bekasi Jaya,Duren Jaya, Jati Mulya, sampai ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Mustika Jaya, Padurenan, Sumur Batu, Taman Rahayu, Berakhir di persimpangan MT Haryono sebelah selatan Taman Rahayu, Kab Bekasi.

6. Membuat jalanan penyebrangaan atau jembatan agar tidak ada akses jalan dengan menggunakan perahu eretan yang kurang baik bagi pengunjung dan warga sekitar.


7.   Pembangunan Kereta api lingkar khusus dari stasiun Priok- Bekasi Utara, dan Muaragembong. 6. Ferry dan Angkutan Kargo menuju Pantai Segarajaya-Pantai Bahagia-Pantai Sederhana.

8.   Clean up dan pembangunan parawisata di daerah Pantai Hirup Jaya, Harapan Jaya, Pantai Bahagia, Pantai Sederhana, dan laut atau pantai tanjung pakis.
9.  Dan sebagian besar penduduk Muara Gembong bermata pencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga tambak udang untuk memperluas tambak atau kolam untuk penampungan dari mata pencaharian penduduk muara gembong dan supaya bias mengespor.

10. menambahkan infrastruktur  Pusat Pengolahan daur ulang Sampah Kab Bekasi. Zone Komersial, Perumahan, Perkantoran, Sekolah Tk-12, perguruan tinggi supaya lebih merata untuk penduduk asli dan pendatang di wilayah muaragembong dan sekitarnya.



Sumber : http://www.kompasiana.com/jack_soetopo/rencana-saya-buat-kab-bekasi.

Rabu, 05 Oktober 2016

Perkembangan Teknologi di Daerah Papua

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Teknologi informasi dan komunikasi itu sangat penting untuk dunia pendidikan. Computer yang bisa mengakses apapun yang kita mau. Pada zaman sekarang ini sudah tidak menjadi barang mewah lagi,banyak orang sudah memilikinya Namun dalam seiringnya perkembangan zaman, komunikasi tidaklah hanya sebatas antar individu yang berkomunikasi secara langsung tetapi harus ada perkembangan teknologi untuk mengatasi segala permasalahan yang ada.Untuk itulah dibutuhkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) untuk menunjang segala aspek dalam komunikasi tersebut.Beberapa unsur TIK yang dapat memfasilitasi antara lain adalah suatu perangkat keras atau biasa juga disebut dengan Hardware, perangkat lunak atau Software, sampai kepada komunitas yang menjalankan perangkat TIK tersebut atau Brainware.Itu semua beberapa unsur-unsur penting yang dapat menunjang TIK, namun untuk beberapa daerah tertinggal yang ada di Indonesia apakah mungkin menggunakan Teknologi TIK tersebut ? Contohnya saja di pedalaman Papua, untuk memikirkan bertahan hidup saja sudah sulit apalagi memikirkan untuk memanfaatkan teknologi TIK untuk pendidikan.Untuk itulah dibutuhkan suatu pembangunan infrastruktur yang memadai guna menunjang perkembangan teknologi TIK didaerah tertinggal tersebut. hal apa yang bisa kita lakukan bila seandainya kita ada di pihak yang harus mengembangkan teknologi TIK di daerah tertinggal tersebut ?
Di daerah tertinggal khususnya di daerah papua,mungkin saja disana menggunakan teknologi TIK tetapi,tak sedikit waktu yang terbuang untuk diajarkan kepada penduduk di daerah Papua tersebut. Tentunya harus melibatkan peran pemerintah dalam mengadakan perancanaan tersebut. Misalnya saja Untuk lebih memasyarakatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke masyarakat di seluruh Provinsi Papua pada tanggal 07 maret 2012 tepatnya hari rabu, Dinas Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Propinsi Papua melalui Relawan Teknologi Komunikasi PTIK, akan membagikan ilmu TIK secara mobile ke daerah-daerah.Dinas PTIK Propinsi Papua melalui Relawan Teknologi Komunikasi PTIK memefasilitasi Relawan Teknologi Komunikasi (TK) mengadakan kegiatan pelatihan kepada para relawan Teknologi Informasi Komunikasi.

Para relawan tersebut, menurut Kepala Dinas Pendidkan Teknologi Informasi Komunikasi Propinsi papua Kansiana Saleh SH, ketika di Konfirmasi Bintang Papua di ruang kerja, nantinya dapat turun langsung ke lapangan dimana masyarakat kecil berada dan dapat memberikan bantuan berupa pelatihan khusus terhadap masyarakat untuk bisa menggunakan teknologi Komunikasi dalam memberikan informasi maupun menerima informasi. Pelatihan yang bertempat di gedung PTIK Provinsi Papua dengan Instruktur dari Dosen Stikom Muhammadiyah Mihram S,pd Praktisi Informasi Comunikasion Teknologi (ICT) di Papua , serta beberapa anggota praktisi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi terdahulu, dan di bantu dengan mahasiswa Sekola Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Jayapura .“Ini merupakan pelatihan pertama bagi para Relawan dengan jumblah peserta 53 peserta yang nantinya akan di lepas di lapangan untuk memeberika informasi kepada masyarakat tentang bagaiamana menggunakan Teknologi Komunikasi yang ada seperti Internet,dan membuat Website sendiri dengan menggunakan Internet Lokal dengan mudah dan dapat Upload ke internet.

Sehingga dalam pelatihan tersebut sudah ada masyarakat papua yang mengenal TIK. Guru di daerah di papua harus harus lebih inten dalam memberikan pelatihan tentang TIK. Karena guru disini nanti akan mengajarkan soal TIK kepada muridnya. Sehingga guru tersebut mengajarkan suatu pendidikan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Misalnya saja Di kota-kota besar kebanyakan penduduknya menggunakan laptop,computer yang dulu digunakan sekarang sudah tidak digunakan lagi. Jadi,computer yang sudah tidak digunakan lagi bisa dimanfaatkan dengan cara computer-komputer yang sudah tidak terpakai bisa diberikan kepada penduduk di daerah papua. Sehingga penduduk di papua bisa menerapkan tentang pembelajaran TIK yang sudah diajarkan pada pelatihan tersebut. Percuma saja jika ada pelatihan tapi,tidak diterapkan. Pada computer tersebut hendaknya di berikan materi tentang pendidikan sehingga penduduk di papua seperti pepatah mengatakan sambil menyelam minum air yaitu penduduk di papua tidak hanya bisa memanfaatkan teknologi yang ada dan mempelajari lebih dalam tentang TIK serta mereka juga bisa mendapatkan pendidikan yang terdapat di computer tersebut jadi,dalam computer tersebut sudah diberi materi tentang pendidikan misalnya saja pelajaran tentang Fisika,Biologi,Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris dan yang lebih penting mereka diajarkan tentang Agama dan kewarganegaraan karena kebanyakan di daerah papua gurunya susa mendapatkan tranportasi. Sehingga penduduk papua tidak ketinggalan zaman yang mana pada siswa SD sudah ketinggalan 12 tahun dan SMP 15 tahun,hal tersebut harus cepat ditindaki walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan juga cara tersebut cukup efisien untuk pembelajaran memanfaatkan TIK yang ada dan juga pada TIK tersebut bisa mendapatkan pendidikan ..

Sumber:
https://teknologipendidikankuji.wordpress.com/2013/05/21/perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-di-bidang-pendidikan-indonesia/

Selasa, 04 Oktober 2016

Pekembangan Daerah Cilacap

Perkembangan Dulu Hingga Sekarang Kota Cilacap

Dalam kemajuan Kota Cilacap sebagai orang yang membutuhkan informasi setiap saat setiap waktu, Sucipto, Staff Ahli Bupati Cilacap,  selalu mengikuti kemajuan teknologi. Khususnya teknologi informasi. Bahkan dia selalau membawa alat komunikasi lengkap. Bukan hanya untuk telepon, namun juga untuk internet, foto dan lain-lainnya. Sebab, selain harus mencari juga harus menyiapkan data-data yang lengkap. Karena itulah dia selalu membawa smartphone. “Sekarang teknologi terus berkembang. Karena itu mau tidak mau kita juga harua mengikuti. Sebab kebutuhan informasi juga terus meningkat seiring dengan kemajuan jaman,” kata dia. Dia mengakui kebutuhan informasi selalu terkait dengan pekerjaan. Sekarang ini, kata dia, pekerjaan harus mendapat dukungan informasi. Karena itu sarana informasi juga bukan sekedar untuk kepentingan pribadi namun juga untuk kepentingan profesi. “Kita sangat membutuhkan alat komunikasi. sebab sekarang jamannya memang sudah tidak ada jarak lagi. Sehingga alat komunikasi sangat penting. Dikatakan dia sebagai orang yang terlahir diera modern. Maka sudah sewajarnya mengikuti apa yang berkembang. Hanya saja harus pandai-pandai memilah dan memilih. Sebab salah menggunakan teknologi juga bisa berdampak tidak baik. “Maka kita harus menggunakan teknologi untuk hal-hal yag bermanfaat dan baik, tidak merugikan diri sendiri apalagi orang lain. Hanya saja perlu melakukan penyesuaian. Jangan sampai teknologi itu membuat susah.
Dan Kemajuan teknologi informatika dicilacap kelihatannya sudah sangat berkembang dilihat dari banyaknya pemakai netbook, notebook dan Komputer yang sudah banyak diadopsi atau pemakainya sudah banyak dipakai oleh kalangan anak pelajar baik dari tinggkat TK, SD, SMP, dan SMK dan juga dikalangan para mahasiswa. komputer, netbook, notebook sekarang sudah dianggap barang yang bukan awan lagi dikalangan anak-anak muda didaerah cilacap. perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang baik dari tingkat hardware maupun sofware yang mempermudah para pengguna teknologi tersebut. peningkatan dibidang teknologi informatika dikota cilacap sudah meningkat sekitar 80% diimbangi dengan harga – harga komputer, netbook dan notebook yang semakin terjangkau sehingga komputer, netbook dan notebook bukan dianggap barang mewah lagi oleh sebaigian besar masyarakat dan dianggap sebagai benda yang sangat penting karena untuk memenuhi kebutuhan kerja yang sebagian besar sudah menggunakan komputer maupun notebook/laptop perkembnagannya semakin cepat. dari pemerintah cilacap juga sudah memfasilitasi domain hosting yang gratis yang bisa dipergunakan oleh semua orang. dari segi kemajuan teknologi komputer dan teknologi informatika bisa menyebabkan dampak positif dan negatif dikarenakan salah penggunaannya tersebut, misalnya untuk pelajar dan mahasiswa dipergunakan mencari 2 data tugas sekolah untuk mempermudah dam pencarian tugas makalah dan tugas-tugas lainya.
Dari beberapa perusahan atau pabrik di Kota Cilacap diantara pertamina Refinery Unit (RU) IV . Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai kilang terbesar dari enam kilang PT Pertamina (Persero) karena memiliki kapasitas produksi hingga 348.000 barel/hari. Kilang yang dibangun pada tahun 1974 itu memasok 60 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa dan 34 persen di Indonesia serta dengan jenis produk berupa BBM, non-BBM, dan petrokimia. Dalam enam tahun ke depan, Pertamina RU IV Cilacap diproyeksikan menjadi kilang terbesar se-Asia Tenggara dengan selesainya berbagai proyek yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM dan non-BBM demi terwujudnya kedaulatan energi nasional. Pertamina RU IV Cilacap pada akhir bulan September 2015 melahirkan sejarah baru bagi industri perminyakan Indonesia karena kilang "Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC)" yang dibangun sejak 2011 mulai berproduksi dan siap diresmikan. Kilang RFCC yang pembangunannya dilaksanakan konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan Goldstar Co. Ltd. Korea Selatan, meneteskan produk "High Octane Mogas Component" (HOMC) dengan kadar oktan lebih dari 93 itu untuk pertama kalinya pada tanggal 30 September 2015. Tetes pertama HOMC dari RFCC dimulai dan tidak lama kemudian kapasitas produksinya mencapai sekitar 70 persen dari semula diperkirakan 25 persen terhadap target produksi HOMC sekitar 37.000 barel per hari. Ini suatu kemajuan besar dan dengan kemajuan ini RFCC Cilacap siap untuk diresmikan, Sebagian besar produk HOMC tersebut diproses lebih lanjut untuk diproduksi menjadi RON 88 (premium) sehingga akan meningkatkan produksi premium dari Pertamina RU IV Cilacap yang sebelumnya hanya 61.000 barel per hari. Dengan beroperasinya kilang RFCC, produksi premium dari Pertamina Cilacap akan menjadi 91.000 barel per hari atau naik 30.000 barel per hari. Ia berharap produk HOMC dari kilang RFCC itu dapat mengurangi impor dan menghemat devisa negara hingga 5--6 persen per tahun. Bahkan, kata dia, pengoperasian kilang RFCC membuat impor premium berkurang sekitar 30 ribu barel per hari atau 10,95 juta barel per tahun yang setara dengan 10 persen impor. Selain HOMC, kilang RFCC Pertamina RU IV Cilacap juga menghasilkan produk liquid propane gas (LPG) dan telah dilakukan.

Sumber: 
http://www.antaranews.com/berita/524232/pertamina-cilacap-menuju-kilang-terbesar-se-asia-tenggara

Selasa, 10 Maret 2015

sistem peredaran uang dan peredaran perbankan di era AFTA pada suatu negara

sistem peredaran uang dan peredaran perbankan di era AFTA



Berlakunya AFTA 2015 akan memberikan dampak yang serius terhadap perekonomian Indonesia. Indonesia harus memaksa dirinya untuk menjadi negara yang mampu berdayasaing tinggi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Banyak kalangan yang beranggapan, bahwa Indonesia belum seratus persen siap menghadapi AFTA 2015.
Menghadapi AFTA 2015 ibarat pertarungan tinju yang beda kelas (amatir melawan profesional). Kalau boleh jujur, masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami dampak yang luar biasa dari AFTA 2015. Penyebab yang paling mendasar adalah sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum terasa gaungnya. Jangankan di tingkat masyarakat kelas bawah, kalangan menengah ke atas pun belum memahami sepenuhnya dampak yang luar biasa dari AFTA 2015. Padahal pemahaman tentang berlakunya AFTA 2015 menjadikan masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan sejak dini agar menjadi pelaku yang mampu berdayasaing dalam bidang ekonomi. Karena, menghadapi AFTA 2015 berarti siap menghadapi liberalisasi ekonomi yang dirasa masyarakat Indonesia belum siap untuk menerimanya.
Menurut saya, saya meragukan Indonesia akan siap dan mempu bersaing dengan negara lain di ASEAN, karena daya saing produk ataupun sumber daya manusia yang masih kalah bersaing dengan produk impor lainnya, dan dikhawatirkan dari produk import itu akan mematikan produk dalam negeri. Minimnya fasilitas, masih terbengkalainya penyediaan sarana infrastruktur, dan lemahnya daya saing, serta ketergantungan terhadap barang import yang menjadi alasannya.

Kalau kita belum siap menghadapinya, Indonesia akan dihajar habis oleh negara lain di ASEAN, seperti Thailand, Singapura yang telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghadapai AFTA 2015 sejak dini. Seperti di Negara Thailand, sosialisasi terhadap masyarakat pun dilakukan secara besar-besaran di berbagai media. Kalau Indonesia? Nanti dulu. Hanya sebatas di forum-forum resmi yang hanya diketahui kalangan intelektual saja. Kita lebih mengetahui tentang gaungnya Piala Dunia 2014 dan Pemilu 2014.

Bank Indonesia sebagai hasil nasionalisasi the javanes bank dengan gigih berusaha mencetak uang sendiri sebagai identitas keberadaan negara Indonesia yang saat ini menjadi bank sirkulasi yang mempuntai otorites moneter mengatur jumlah peredaran uang di masyarakat. Sesuai amanat UU No.23 tahun 1999 tentang kebanksentralan melakukan kegiatan pengelolaan dan pengedaran uang  mulai dari perencanaan, pengadaan dan pencetakan uang sampai dengan penarikan uang dari peredaran.
Otoritas moneter yang diberikan kepada Bank Indonesia sebagai bank sentral yakni mengatur stabilitas harga akibat uang yang beredar  dengan cara mengelola peredaran uang, meskupun sangat sulit memperhitungkan uang pinajaman diluar bank sentral maupun bank umum yang mengakibatkan peredaran uang tidak terkontrol, dengan demikikian Bank Indonesia diberikan otoritas moneter penuh dalam mengelola uang beredar.
Bank Indonesia dengan otoritas moneternya mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengarui permintaan uang dengan cara: Mengukur kecepatan perputaran uang, Inflasi, Pertumbuhan PDB, Kondisi Sistem Perbankan, Pengaruh Musiman. Kecepatan perputaran uang ini diukur dengan jumlah seluruh transaksi ekonomi. Inflasi, tingkat inflasi yang besar mengakibatkan lesuhnya mata uang yang memancing besarnya permintaan akan uang sehingga harga-harga akan naik, Pertumbuhan PDB, dengan mengatur peredaran uang agar tidak terlalu banyak ataupun sedikit sehingga PDB akan tetap naik seiring dengan besarnya konsumsi dan Investasi. Kondisi sitem Perbankan, berhubungan dengan kesehatan keuangan suatu bank, sehingga tidak menimbulkan kepanikan masyarakat mengambil uangnya besar-besaran. Pengaruh musiman yang berhubungan dengan kondisi musiman seperti pada waktu hari besar keagamaan dan hari liburan yang cendrung permintaan uang semakin besar dibandingkan hari-hari biasanya.
“Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah”.
Bank Indonesia memiliki 4 instrumen yang merupakan bagian dari kerangka bijakan moneter yang terdiri atas :

      1.      Fasilitas diskonto
Merupakan suatu tingkat suku bunga yang mencerminkan perkembangan laju inflasi di Indonesia. Dalam transmisi kebijakan moneter, Fasilitas diskonto merupakan instrument utama karena memiliki dampak dan pengaruh yang bersifat sistemik terhadap perekonomia.
      2.      Giro Wajib Minimum
Merupakan instrument kebijakan moneter yang bertujuan mengendalikan kemampuan pinjaman perbankan terhadap masyarakat. Bila Giro Wajib Minimum dinaikan maka yang akan terjadi adalah kemampuan perbankan dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha akan melemah. Begitu juga sebaliknya.
      3.      Operasi Pasar Terbuka
Merupakan instrument kebijakan moneter  yang berfungsi sebagai pengendali inflasi melalui penjualan dan pembelian surat – surat berharga. Dengan penjualan terhadap surat – surat berharga maka uang yang berlebih akan masuk ke dalam otoritas moneter dengan demikian inflasi dapat dikendalikan.
      4.      Imbauan Moral
Imbauan moral merupakan kebijakan moneter yang bersifat kualitatif, dimana dalam pelaksanaanya kebijakan moneter ini merupakan peringatan atau saran dari dewan gubernur Bank Indonesia mengenai tindakan – tindakan yang  semestinya dilakukan oleh pasar agar stabilitas perekonomian tidak terganggu.
Secara umum, peredaran uang memperhatian dua hal:
1. Menjaga kelanjaran dan ketersedian uang tunai
2. Memelihara Integritas mata uang (Antti Heinone:2003). Dengan demikian menumbuhkan kecendruangn suatu masyarakat menggunakan uang tersebut sebagai transaksi ekonominya.
Adapun langkah-langkah operasional dalam pencapaian dua tujuan diatas adalah:
1. Penetapan jumlah uang yang dibutuhkan dalam perekonomian
2. Pemetaan wilayah pengedaran uang
3. Perhitungan Jumlah Uang rusak
4. Penyediaan stok uang yang optimal.
     Pengendalian inflasi

Pengendalian inflasi melalui fasilitas diskonto merupakan suatu langkah yang utama dalam pengendalian inflasi. Bahwa pengendalian inflasi melalui fasilitas diskonto merupakan suatu langkah yang bersifat sistemik bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Fasilitas diskonto dikatakan berdampak sistemik karena dapat mempengaruhi konsumsi, investasi, ekspor – impor, PDB, dan selanjutnya adalah pertumbuhan ekonomi. Fasilitas diskonto yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang biasa disebut BI rate, akan mempengaruhi perekonomian melalui 5 jalur transmisi diantaranya: jalur suku bunga deposito, jalur kredit, jalur harga asset, jalur nilai tukar,dan  jalur ekspektasi inflasi.
Melalui jalur suku bunga deposito dan kredit , Bank Indonesia ingin mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila jumlah uang beredar dirasa terlalu banyak beredar, maka Bank Indonesia akan menempuh kebijakan moneter kontraktif yang bertujuan mengerem peredaran uang beredar. Kebijakan moneter kontraktif diimplementasikan dengan jalan meningkatkan tingkat suku bunga. Dengan meningkatnya suku bunga, maka hasrat masyarakat untuk melakukan konsumsi akan menurun, Sebab dalam keadaan ini, masyarakat lebih memilih menabung karena dirasa menguntungkan. Sementara bagi perbankan, akan mengalami pelemahan kemampuan memberikan pinjaman. Dampak – dampak tersebut akan menyebabkan peredaran uang melambat karena peredaran uang umumnya masuk ke dalam deposito. Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun umumnya kondisi ini akan menjinakan inflasi.
Melalui jalur nilai tukar, Bank Indonesia ingin mengembalikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ke posisi yang stabil. Langkah ini dilakukan guna menjaga agar kinerja eskpor dan impor tetap membaik dan pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh. Kembali menggunakan kasus apabila Bank Indonesia menaikan suku bunganya. Kenaikan suku bunga dengan asumsi tidak diikuti oleh kenaikan suku bunga di Negara lain khususnya Amerika Serikat, akan menyebabkan terjadinya kenaikan selisih tingkat suku bunga. Keadaan ini akan membuat investor asing akan menanamkan modalnya pada instrument – instrument di pasar uang seperti: SBI. Kondisi ini akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi bagi investor. Sementara dari sisi kinerja ekspor dan impor dengan banyaknya investor yang meminta rupiah, atau dengan kata lain meningkatnya permintaan terhadap rupiah, akan membuat rupiah terapresiasi. Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan impor. Pertumbuhan impor yang kemudian diikuti dengan melemahnya ekspor akan membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Kondisi ini merupakan cerminan bahwa tingkat inflasi mulai dapat dikendalikan.
Melalui jalur harga asset, kenaikan suku bunga akan menurunkan harga aset seperti saham dan obligasi sehingga mengurangi kekayaan individu dan perusahaan yang pada gilirannya mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi. 
Dan melalui jalur ekspektasi inflasi, Bank Indonesia ingin memberikan prospek yang baik bagi para pelaku ekonomi bahwa perekonomian masih akan  tetap tumbuh dan berkembang. Caranya adalah dengan menunjukan bahwa trend perekonomian cenderung meningkat. Melalui trend tersebutlah, maka inflasi dapat dikendalikan.
Fasilitas diskoton, merupakan upaya untuk menjaga stabilitas kebijakan moneter, sementara untuk menjaga stabilitas keuangan, Bank Indonesia perlu melakukan dan mengefektifkan pengawasan dan kinerja terhadap perbankan dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

      Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Melalui sistem pembayaran, Bank Indonesia berupaya menjaga kelancaran aktivitas perekonomian. Kita semua tentu tahu bahwa dalam perekonomian yang modern, tidak ada satupun yang dapat terlepas dari uang dan alat pembayaran sejenis lainnya. Guna menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia dapat memusnahkan peredaran uang dari masyarakat guna mengerem inflasi yang terjadi. Lebih dari itu Bank Indonesia perlu menjamin keamanan dalam penggunaan alat pembayaran. Langkah tersebut dapat tercapai apabila adanya monitoring yang baik pada Bank Indonesia.

      Mengefektifkan Pengawasan dan Kinerja Perbankan  

Sementara pengawasan terhadap sistem perbankan ditujukan dalam rangka mendukung upaya Bank Indonesia untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran. Lebih dari itu pengawasan terhadap perbankan juga ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas kebijakan moneter dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap perbankan, maka Bank Indonesia dapat melakukan langkah – langkah yang meliputi:
   1.   Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari Bank.
   2.   Menetapkan peraturan di bidang perbankan
   3.   Melakukan pengawasan secara langsung dan tidak langsung
   4.   Menetapkan sanksi terhadap bank.
Keempat hal tersebut merupakan satu kesatuan dalam mendukung terciptanya sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien. Guna mendukung hal tersebut, maka langkah utama yang diperlukan adalah integritas dari pengelola Bank dalam mematuhi rambu – rambu lalu lintas moneter yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Disisi lain yang menjadi kunci dari itu semua adalah pengawasan perbankan. Pengawasan  perbankan diperlukan guna menghindari munculnya praktek – praktek yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan. Di sisi lain pengawasan perbankan adalah bertujuan guna memastikan kelayakan sebuah bank dalam beroperasi. Apabila dinilai tidak memenuhi kelayakan maka Bank Indonesia dengan kewenangannya dapat mencabut izin dari perbankan tersebut.
KEBIJAKAN PENGEDARAN UANG DI BEBERAPA NEGARA
            Kemajuan teknologi memicu percepatan ekonomi yang lebih cepatlagi sehingga perputaran uang pun semakin besar, sesuai dengan otoritas negara masing bagamana mengatur peredaran uang ini. Mekanisme pengedaran uang di beberapa negara di dunia cendrung banyak kesamaan, karena sistem itu sudah dijalankan betahun-tahun dan terbukti paling efektif diterapkan di suatu negara, hanya yang mebedakannya adalah wewenang moneter masing-masing negara. Sepertihalnya pada filipina dengan BPS (Bank Sentraling pilipinas) jika ada kerusakan pada uang kartal, tidak ada penuran atau gantirugi seperti di Indonesia. Seperti di Malaysia (BNM) Bank sentral Malaysia, uang kertas pada negara ini dicetak diluar negri dengan menggunakan sistem tender, sedangkan uang koinnya dicetak di dalam negri di The royal Mint of Malaysia.
KEBIJAKAN PENGEDARAN UANG DI INDONESIA
            Dalam mencapai stabilitas jumlah uang yang beredar dimasyarakat, bank indonesia sebagai bank sentral di Indonesia selalu berusaha dengan berbagai kebijakannya yang dirumuskan dengan memenui kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumalah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar. Jika dijabarkan misi tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Setiap uang yang diterbitkan harus dapat mempermudah kelancaran transaksi pembayaran tunai, dapat diterima, dan dipercaya oleh masyarakat. Dengan karakteristik uang mudah digunakan dan nyaman, tahan lama, mudah dikenali, dan sulit dipalsukan.
  2. Bank Indonesia mengupayakan agar uang yang beredar dimasyarakat cukup dan memperhatikan kesesuain jenis pecahannya.
  3. Terdapat lembaga yang mewadai uang tersebut secara regional maupun nasional.
Dalam pencapaian misi diatas, Bank Indonesia merumuskan kegiatan startegis pengedaran uang sebagai berikut:
  1. Penerbitan uang baru harus dilaksanakan berdasarkan penelitian dan perencanaan yang sebaik-baiknya
  2. Tersianya stok uang yang cukup dengan dukungan distribusi uang yang maksimal
  3. Distribusi uang yang cukup, lancar dan tepat waktu
  4. Adanya kebijakan lembaga keungan lainnya demi kelancaran peredaran uang dari Bank Indonesia yang melalui:
    1. Kebijakan dalam mengatur jumlah uang dalam kas lembaga tersebut
    2. Mendorong terbentuknya lembaga cash/money center yang memiliki fungsi pemrosesan uang
    3. Kegiatan penukaran uang dilakukan lembaga keuangan diluar Bank Indonesia
    4. Mondorong sirkulasi uang antar bank yang surplus dengan bank yang defisit
    5. Penyempurnaan dalam bidang pengedaran uangyang berkaitan dengan infrastruktur
    6. Memajukan teknologi informasi masalah keuangan yang cepat dan akurat
    7. Penyempurnaan organisasi yang melaksanakan pengedaran uang agar manajemen pengedaran uang tepat sasaran.
Manajemen Pengedaran Uang
            Fungsi manajemen yang meliputi Planing, Organizing, Actuating dan Controling yang diterapkan dalam pengedaran uang yang dimuali dari perencanaan jumlah uang yang diedarkan berdasarkan penelitian, pengorganisasian uang yang beredar, dan mengedarkan uang ke masyarakat lalu tahap evalusi yang nantinya uang tersebut akan kembali kepada Bank Indonesia. Pengedaran uang dapat melalui empat fase yaitu fase pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah dan penanggulangan uang palsu.
Pengeluaran Uang Rupiah, pengeluaran ini maksudnya adalah menerbitkan uang kartal, dalam penerbitan uang harus sesuia perencanaan yang matang dan komprehensif agar uang yang diterbitkan mempunyai mutu yang baik dan dapat dipercaya oleh masyarakat dengan cara: Perencanaan penerbitan uang emisi baru dan Perencanaan distribusi Uang
    Perencanaan penerbitan uang emisi baru
Dalam penerbitan uang emisi baru harus memperhatikan kepercayaan masrakat akan uang tersebut, adapun pedoman dalam penciptaan uang baru sebagai berikut:
  1. Menata kembali satuan hitung suatu uang agar lebih sederhana dan memperlancar transaksi pembayaran tunai
  2. Pecahan baru yang diterbitkan haruslah mengikuti perkembangan ekonomi seperti tingkat inflasi dan perubahan nilai tukar
  3. 3.      Perubahan-perubahan pada uang( (bahan maupun teknik cetaknya) demi meningkatkan kualitas  atau efisiensi mencetakan uang dengan cara merubah ukuran uang, perubahan teknik cetak, penambahan unsur keamanan uang maupun gambargambar desain. Terdapat kewajaran antara niali intrinsik dan nomilnal pada uang logam.

Penerbitan uang khusus guna untuk memperingati kejadian momental seperti peringatan hari kemerdekaan atau hari anank sedunia yang sifatnya internasional, nantinya akan mendapatkan royalti dari pembuatan uang khusu ini yang direalisasikan kepada pembangunan demi kesejahteraan rakyat banyak.
Dalam perencanaan uang baru haruslah memberi rasa nyaman, mudah dikenali ciri khas keasliannya, tahan lama dan sulit dipalsukan. Kenyamanan penggunaan uang ini yang nantinya dapat dipegunakan oleh masyarakat luas dengan menunjung tinggi nilai kepraktisan uang tersebut mulai dari penyimpananya sampai penggunaanya, kemudahan uang tersebut dalam penyimanan dan pengambilanya sewaktu-waktu, mudah dikenali ciri khas secara fisik uang tersebut, Tahan lama yang artinya uang tersebut tidak mudah rusak ataupun sobek, hal ini berkaitan erat dengan bahan yang digunakan dalam pembuatan uang tersebut, Sulit dipalsukan yang artinya uang tersebut tidak mudah ditiru walaupun dengan teknologi yang mutahir sekalipun dengan cara memberi suatu pengaman uang dan cara pencetakan uang sehinnga mendapatkan hasil yang berbeda dengan uang hasil tiruan.
Dalam pembuatan uang baru, perlu adanya desain yang mendandung unsur identitas suatu negara, seperti flora fauna, kesenian budaya nasional, pemandangan alam sampai gambar pahlawan. Selain gambar pula perlu dipertimbangkan untuk ukuran uang tersebut sampai tata letak tulisan dan gambar uang. Selain desain perlu juga ada unsur pengamanan pada uang yang dicetak, sperti uang rupiah terdapat pita yang disulam dalam kertasnya, gambar pahlawan jika diterawang, tekstusnya kasar, dan pada uang Rp 50.000 terdapat gambar penari bali jika terkena sinar Ultra Violet. Setelah semua tahap pencetakan uang selesai, maka tahap terakhir adalah penerbitan uang tersebut ke masyarakat yang memuat macam uang, harga uang, ciri-ciri uang dan tanggal sesuai dengan alat pembayaran yang sah.
Perencanaan distribusi uang atau Rencana Distribusi Uang (RDU) adalah penetapan jumlah dan komposisi pecahan uang yang akan dikirim untuk memenui kebutuhan kas setiap kantor Bank Indonesia selama satu tahun, dalam penyusunan RDU ada beberapa faktor pertimbangan: 1. Jumlah setoran(inflow) dan bayaran (outflow);2. Uang yang dimusnahkan;3. Jumlah posisi kas;4. Kondisi ekonomi dan geografis suatu daerahsecara spesifik. Faktor yang mempengarui inflow atau outflow sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi, perkembangan inflasi, perbandingan jumlah kredit dan dana, jumlah jaringan kantor bank dan ATM, perkembangan suatu daerah, faktor musiman, tingkat usia edar uang dan jarak suatu daerah(geografis).
Pengadaan Uang bertujuan untunk bank indnonesia mempunyai kas uang yang cukup dalam berbagai macam pecahan dan layak edar demi memenui kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat percaya menggunakan uang rupiah untuk segala transaksi ekonominya.proses pengadaan meliputi pencetakan emisi uang baru dan pencatakan uang rutin yang sudah ada. Kertas yang digunakan dalam pencetakan uang di impor dari perusahaan uang kertas di luar negri dan didalam negri dengan kompetitif harha dan kualitas bahan tersebut karena nantinya akan berhubungan dengan hasil jadi uang yang telah dicetak.
Pengedaran terdiri dari kegiatan distribusi uang dan layanan kas yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Dengan alur dari bank indonesia uang di distribusikan ke kantor-kantor bank indonesia di daerah dan sebaliknya. Distribusi uang bertujuan agar kas Bank Indonesia yang ada di daerah berada pada keadaan yang cukup untuk keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Distribusi uang ini sangat memperhatikan betul perencanaan dalam kegiatan distribusinya, dengan demikian distribusi uang tersebut tercapai keterpaduan dengan rencana pengadaan uang dan pengiriman uang dapat terlaksana secara lebih efisien, efektif, cepat dan tepat waktu sesuai kebutuhan. Layanan kas oleh bank Indonesia pada dasarnya terdiri dari penerimaan setoran dari bank-bank, kegiatan bayaran, penukaran, dan layanan kas lainnya. Layanan kas ini bertujuan untuk memenui ketersediaan uang pada kas dan memastikan uang tersebut layak edar.
Jika ada uang dalam pecahan tertentu dan tahun pencetaka tertentu tidak layak edar, maka Bank Indonesia melakukan pencabutan dan penarikan uang tersebut dari peredaran karena banyak hal, entah itu rusak atau memang tidak layak edar karena uang yang diterbitkan mudah ditiru sehingga dapat menyurutkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan uang rupiah pecahan tersebut. Uang yang ditarik oleh bank indonesia ini akan disimpan untuk dimusnahkan walaupun uang tersebut masih dalam kondisi yang baik.
Setelah uang yang dicabut tadi, uang tersebut akan di musnahkan setelah uang tersebut masuk dalam kas Bank Indonesia dan mendapatkan cap tidak berhara dan pemusnahan. Pemusnahan yang dilakukan oleh tim khusus oleh bank indonesia dengan pengawasan yang sangat ketat, setah uang yang dihancurkan telah menjadi limbah racikan uang kertas, lalu limbah tersebut di bakar dan dibuang kepembuangan terakhir. Jika uang logam yang dileburkan biasanya dilakukan oleh perusahaan tertentu mengingat limbah logam ini masih bisa digunakan dan mempunyai nilai jual dengan persyaratan sebagai berikut:1. Memiliki tempat peleburan sendiri, tungku yang cukup, lokasi yang tertutup dan aman;2.Memiliki ruang tersendiri yang aman untuk membuka peti uang logam dan penyimpanan uang logam yang akan dimusnahkan;3. Memiliki halaman parkir yangcukup luas;4. Menerbitkan Bank garansi atau surat jaminan.
Perkembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran

Kegiatan ekonomi selama tahun 2010 tentunya sangat berpengaruh pada aktivitas sistem pembayaran. Nilai transaksi transfer dana yang melalui sistem pembayaran selama periode laporan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Untuk nilai transaksi pembayaran selama tahun 2010 mencapai 58,05 ribu triliun atau meningkat 27,8% dibandingkan tahun 2009. Sementara itu volume transaksi pembayaran mencapai 2,14 miliar transaksi atau meningkat 15,46%.
Selama periode 2010, kebijakan penguatan infrastruktur untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran ditempuh oleh Bank Indonesia dengan melakukan beberapa pengembangan, antara lain pengembangan mekanisme Payment-versus-Payment (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS), enhancement Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) melalui penyempurnaan implementasi close to real time, Failure to Settle (FtS) pada mekanisme kliring debet dan persiapan penyusunan standar nasional untuk kartu ATM/Debet berbasis chip, dan inisiasi penyusunan standar nasional uang elektronik.
Selain kebijakan penguatan infrastruktur, pemenuhan aspek perlindungan konsumen juga merupakan concern Bank Indonesia. Hal ini dapat terlihat dengan telah diselesaikannya penyusunan Rancangan Undang-Undang Transfer Dana yang akan memberikan kepastian, keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi transfer dana.
Selanjutnya dalam rangka memperkuat kelembagaan industri sistem pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia telah memfasilitasi pelaku industri sistem pembayaran dalam pendirian Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI). ASPI dan APPUI diharapkan mampu menjadi mitra strategis Bank Indonesia dalam menciptakan industri sistem pembayaran yang semakin handal.
Dari sisi pengawasan sistem pembayaran, pada periode laporan telah dilakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran. Obyek pengawasan dalam sistem pembayaran meliputi sistem yang dikategorikan sebagai Systemically Important Payment Systems (SIPS) maupun yang non SIPS. Ulasan mengenai pengawasan sistem pembayaran ini akan diuraikan pada Bab Peningkatan Keamanan dalam Kerangka Oversight Sistem Pembayaran.
Untuk satu tahun ke depan, kebijakan dan arah pengembangan sistem pembayaran akan tetap difokuskan pada upaya penataan infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam sistem pembayaran, antara lain melalui penataan infrastruktur sistem pembayaran, pengembangan infrastruktur baru, enhancement sistem yang telah ada, serta penyusunan dan penyesuaian ketentuan terkait sistem pembayaran. Hal tersebut sangat penting agar kelancaran sistem pembayaran sebagai urat nadi perekonomian dapat terus terjaga.

Sekilas Perkembangan Pengedaran Uang

Perekonomian Indonesia selama tahun 2010 menunjukkan daya tahan yang cukup baik dalam menghadapi dampak perekonomian global yang masih belum stabil. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi 6,1% (yoy) pada periode tersebut dan tingkat inflasi 7,0% (yoy). Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia tersebut serta masih adanya kecenderungan preferensi masyarakat menggunakan uang kartal untuk keperluan transaksi ekonomi, kebutuhan uang kartal pada tahun 2010 menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tengah pemulihan ekonomi pasca krisis tahun 2008/2009 dan tekanan inflasi yang meningkat sepanjang tahun 2010, penggunaan uang kartal oleh masyarakat menunjukkan peningkatan sebagaimana tercermin pada meningkatnya berbagai indikator pengedaran uang antara lain jumlah uang beredar (UYD) dan net aliran uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan dan masyarakat (net outflow).

Pada tahun 2010, pertumbuhan UYD rata-rata mencapai 12,1% yaitu dari Rp244,4 triliun menjadi Rp274,0 triliun, atau meningkat dari pertumbuhan UYD rata-rata tahun 2009 yang hanya sebesar 10,7%. Meskipun pertumbuhannya meningkat dibanding tahun 2009, laju pertumbuhan rata-rata UYD pada tahun 2010 tersebut masih dibawah angka historis sebelum krisis (2005-2008) yang berkisar antara 13,5% sampai 26,3%.

Strategi kebijakan pengedaran uang pada tahun 2010 diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kehandalan pengedaran uang dan penyempurnaan kualitas uang, yang meliputi pemenuhan uang,optimalisasi layanan kas, pengelolaan uang dan pendistribusiannya, serta peningkatan pengamanan elemen dan unsur pengaman uang, serta kelayakan uang yang beredar di berbagai wilayah termasuk di daerah terpencil dan terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbagai kebijakan di bidang pengedaran uang tersebut tetap mengacu pada tiga pilar manajemen pengedaran uang yaitu
1) Ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas,
2) Layanan kas prima, dan
3) Pengedaran uang yang aman,handal, dan efisien.

Penanganan peningkatan kebutuhan uang kartal secara signifikan menjelang hari raya keagamaan dan tahun baru senantiasa menjadi isu strategis dalam kegiatan pengedaran uang setiap tahunnya. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2010, kebutuhan uang kartal pada periode ramadhan dan menjelang tahun baru menunjukkan kenaikan. Menjelang periode lebaran 2010, yaitu pada awal ramadhan sampai dengan hari H-1 lebaran, jumlah UYD meningkat sebesar Rp44,6 triliun atau meningkat sebesar 14,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp39,2 triliun. Demikian pula selama periode Natal dan menjelang Tahun Baru, (sepanjang bulan Desember 2010) jumlah UYD mengalami kenaikan dari sebesar Rp21,6 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp28,7 triliun.

Terkait dengan pengkinian unsur pengaman uang, pada tahun 2010 Bank Indonesia mengeluarkan dan mengedarkan uang kertas pecahan Rp10.000 desain baru dan uang logam pecahan Rp1.000. Selain itu, upaya penanggulangan uang palsu tetap dilakukan baik secara preventif melalui berbagai sosialisasi dan edukasi keaslian uang Rupiah maupun secara represif melalui kerjasama dengan POLRI dalam meningkatkan koordinasi satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus tindak pidana uang palsu dan saksi ahli.

Perilaku masyarakat untuk menyimpan uang logam (hoarding) menyebabkan perputaran uang logam di masyarakat maupun tingkat pengembalian uang logam ke perbankan dan Bank Indonesia menjadi terhambat. Untuk mengoptimalkan pengedaran/perputaran uang logam di masyarakat dan sebagai upaya perwujudan perlindungan konsumen, pada tanggal 31 Juli 2010 Bank Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Republik Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), menandatangani Memorandum of Understanding atau Nota Kesepakatan tentang rakan Peduli Koin Ke depan, kebutuhan uang kartal diperkirakan masih akan meningkat sejalan dengan proyeksi pertumbuhan perekonomian sebesar 6,0-6,5% pada tahun 2011. Proyeksi jumlah uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan dan masyarakat (outflow) pada tahun 2011 diperkirakan meningkat 9% dibandingkan tahun 2010, dengan perkiraan tambahan uang kartal yang beredar sekitar 15%.

Mempertimbangkan potensi peningkatan kegiatan pengedaran uang tersebut, prioritas arah kebijakan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang tersusundalam tiga rancangan kebijakan yaitu
1) Peningkatan kualitas uang yang beredar di masyarakat dan pemenuhan permintaan uang sesuai  dengan jenispecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat/perbankan;
2) Peningkatan efektivitas operasional kas di Bank Indonesia dan perbankan; serta
3) Pengembangan layanan kas Bank Indonesia dengan mengikutsertakan peran perbankan dan instansi terkait.
PENANGGULANGAN UANG PALSU
Dalam rangka ikutserta dalam penanggulangan uang palsu, Bank Indonesia melakukan upaya prefentif, sedangkan upaya represif merupakan kewenangan apartur penegak hukum. Meskipun bank indonesia sebagai otoritas moneter tunggal, Bank Indonesia tidak mempunyai kewenangan menindak kejahatan pemalsuan uang. Selain upaya preventif, Bank Indonesia juga memberikan bantuan teknis seperti tenaga ahli yang diperlukan aparat penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Bank Indonesia juga menatausahakan data temuan uang palsu yang dilaporkan oleh perbankan serta berkerjasama dalam wadah BOTASUPAL (Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu). Penangulangan secara preventif ini meliputi:1. Pemilihan tanda pengaman yang baik;2. Sosialisasi ciri uang yang asli kepada masyarakat;3. Penelitian terhadap security features yang sudah dapat dipalsu dan perkembangan teknologi pemalsuan uang sebagai masukan untuk pengan dalam uang emisi baru;4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait misalnya pelatihan/peningkatan pengetahuan bagi para penyuluh baik Bank Indonesia maupun dari BOTASUPAL, kepolisian dan perbankan.

Kesimpulan
Proses dari sisi ekonomi merupakan sebuah perubahan perekonomian dunia yang sifatnya itu mendasar dan akan terjadi terus dalam laju yang semakin pesat mengikuti kemajuan teknologi yang juga semakin pesat perkembangannya. Perkembangan tersebut sudah meningkatkan hubungan saling ketergantungan dan juga semakin mempertajam persaingan antar negara.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara dan AFTA merupkan salah satunya.
Ditingkat makro, dalam menghadapi tantangan globalisasi perusahaan atau pelaku bisinis, pemerintah dan akademisi perlu mengembangkan tenaga kerja nasional melalui program-program terpadu dan nyata seperti misalnya penyusunan kurikulum pendidikan yang mengacu pada dunia usaha, dan pemberian pelatihan-pelatihan praktis. Kendati, tugas cukup berat, kita harus optimis dan segera menentukan dan menjalankan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu SDM/tenaga kerja ditingkat nasional kita agar kita tidak tertinggal jauh dalam percaturan bisnis dunia.
SARAN
Jika Indonesia ingin sukses dalam AFTA Indonesia adalah dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk nasional, mereka harus mencintai produk nasional dari negaranya dahulu. Indonesia harus memperbaiki kualitas dari barang yang akan di perjualbelikan di pasar bebas. Tapi yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan AFTA 2015 adalah kecintaan masyarakat terhadap produk lokal/nasional dari negaranya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Anabarja, Sarah. Kendala Dan Tantangan Indonesia dalam Mengimplementasikan ASEAN Free Trade Menuju Terbentuknya ASEAN Economic Community. Jawa Timur
  2. Wibowo, Arif. Kesiapan Konsumen Indonesia Dalam Menghadapi AFTA 2015
  3. Madjid, Rachmawati. Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Menggapai Bonus Demografi
  4. Sihombing, Jonker. 2013. Kerjasama ASEAN: Manfaat dan Tantangannya Bagi Indonesia. Law Review Volume XIII No.2. Karawaci
  5. Wr Rosidawati, Imas. Reinterpretasi Globalisasi: Menuju Peningkatan Sumber Daya Manusia Dalam Masyarakat Indonesia
  6. Soesastro, Hadi. 2004. Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi, Globalisasi, Regionalisasi dan Semua Itu. WPE 082
  7. http://Ryanalief.blogspot.com/2011/03/peran-bank-indonesia.html